by Reza Marzemi (rewrite a strory from a novel titled Najla)
Ainul hulwah, mata air yang merubah tanah gersang menjadi
subur sumber kehidupan masyarakat desa.
Dikelilingi bukit-bukit hijau, wana-warni bunga dan putihnya salju Lebanon…..
Mata air yang berasal dari air mata gadis cantik bernama
najla. Izinkan dia bersama kekasihnya wahai
abu najla! Takkan sanggup dia jalani dunia ini tanpa nashri lelaki
pujaannya , Sungguh cinta najla terhadap nashri begitu besar wahai abu najla.
Cinta itu mampu menyatukan keduanya? Najla dan nashri hidup
bahagia. Tidak mereka tidak hidup bahagia !
Cinta membutakan keduanya, buta? ya membutakan pikiran jerniah keduanyaNajla
tidak merindu setiap saat, begitupun nashri
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Najla buatkanlah ayahmu ini secangkir kopi nak… Ini kopi untuk mu ayah. Ayah berkatilah aku, anakmu ini
hendak mengambil air di ainus syair didesa sebelah? Pergilah bersama
teman-temanmu , tidak baik sendiri di pagi buta ini
Najla-najla mari kita ke ainus syair (panggil Zahra teman
najla), Cepat najla atau ainus syair
akan ramai, mari kita terbang seperti burung atau kita pinjam karpet aladin
haha (senyum tawa para gadis mengguncangkan kesunyian pagi di desa kecil
Lebanon ini)
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Abu najla bolehkah kami mendeteksi kandungan air di tanahmu? Insinyur mengatakan didalamnya terdapat air yang akan
mengairi desa kita.
Silahkan. Desa ini kering takkan ada
setetes air disini semoga kalian
menemukannya. Carilah jika ada takkan aku biarkan kalian menguasai
tanah ku (dalam hatinya)
Ada disini ada air… sorak gembira
penduduk desa / apa? Aku tidak percaya pad insinyur desa itu
(apa?) Jangan berharap kalian dapat
menggali tanahku.. ladang abu nashri akan mendapat keuntungan besar sedangkan
ladangku dan pohon-pohonku akan ditebang kalian. aku tidak akan merelakan itu
semua
Wahai abu najla mengapa kau berkata
demikian? Jawab abu nashri
Wahai abu nashri bukankah itu yang kau
inginkan? Melihat ladangmu subur?
Bukan aku yang akan menikmatinya ,
tetapi penduduk desa yang akan menikmati dan berterima kasih padamu abu najla
Benarkah demikian ? aku rasa tidak. Kau
dan anakmu nashri yang akan menikmatinya dengan pula. Sampai kapan
aku merelakan air secara gratis sedangkan pohon-pohonku akan mati? Tidak! aku
tiak akan membirakannya!
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Alangkah cantiknya kau najla, aku
sangat menyayangimuSampai kapan aku harus menyendiri sedangkan dihadapanku ada
seorang gadis cantik sepertimu
Semoga tuhan menyatukan kalian ( doa
abu thamir yang tak sengaja melihat keduanya).
Aku berharap
kalian dapat bersatu dan hidup bahagia, jika saya orang tua kalian tida
bertengkar. Semoga api diantara keduanya dapat segera padam, tidak ada cinta
sekuat cinta kalian berdua, Tidak ada cinta selain untuk najla
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
(Ayah najla tetap tidak merelakan
tanahnya untu kesuburan desa)
Pergilah kalian
aku hendak membersihkan ladangku (menanam pohon dan memetik buah ) dan Akan aku tanam pohon-pohon ini ( murberi, kurma dan zaitun, apel, pir)
Setelah itu abu najla pulang
kerumahnya, namun dia tidak melihat najla. melihat teman-teman najla abu najla
berkata… wahai gadis-gadis dimana najla ?
Najla sedang berbincang dengan nashri
putra abu nashri wahai abu najla
Dalam hatinya
pulanglah kau najla atau aku akan membunuhmu, tak pantas kau berdua dengan
seorang lelaki ( kemarahannya memuncak)
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Ayah maukah aku buatkan kopi? Kau!
mengapa kau bersama nasri dan tidak pulang segera kerumah najla?
Aku mencintainya ayah - nasri akan hidup dengan airku dank au
berpihak padanya?
Aku tidak akan merestui kalian! tiba-tiba
abu tamir datang dan berkata ‘abu najla besok penduduk akan kembali meminta
tanahmu yang didalamnya terdapat air sumber kehidupan masyarakat desa.
Lihatlah najla!
kau ingin meninggalkanku dan hidup
bahagia bersama nashri ? tidak ayah (air membasahi pipi najla )
Baiklah akan kurelakan tanahku bagi penduduk desa jika putriku menjauhi nashri
Najla berlinang air mata, dia
menginginkan penduduk desa bahagia dengan air di tanah ayahnya namun bagaimana najla dan nahsri? Baiklah ayah
aku akan meninggalkan nashri, keputusan najla sampai pada telinga nashri dan
nashri pun berlinang air mata
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Keesokan harinya, Saat pesta penggalian air, najla
bertemu nashri dia tidak sanggup menyimpan kesedihan dan linangan air mata di
matanya (sepanjang malam najla dan nashri menangisi satu sama lain)
Najla tampak kurang
sehat dan dia berlari menghindari nashri, najla jatuh pingsan, nashri terkejut
semua orang membangunkan najla najla, abu najla memanggil anaknya...
Najla memanggil nama nashri yang berada
disampingnya, nashri sayangku.. ambillah cincin ibumu ini dan berikan pada
wanita yang tepat.
Tidak sayang… kau tidak akan
kemana-mana dan akupun juga kita akan selalu bersama saying… Najla Najla Najla.........
bukalah matamu sayang semua orang akan merestui dan menjadi saksi janji suci kita najla.. (Nashri tak sanggup
menghentikan isak tangisnya) NAJLA!
Gadis manis yang malang telah pergi
kepangkuan Tuhan dengan tenang tanpa amarah sang ayah disampingnya.
Semua orang sedih dan abu najla sangat
terpukul dan begitupun nashri, keduanya termenung dalam ketidakberdayaan…. Najla
sayanggg (ucapan perpisahan yang menyayat hati dari bibir sang arjuna
nashri) Anakku Najlaa (tangis abu najla
tersedu-sedu)
Ainul hulwah, mata air itupun dinamai
dengan ainul hulwah untuk menghormati pengorbanan najla. Tiga tahun
kemudian nashri menyusul najla dan mereka hidup bersama. Ainul hulwah air mata
keduanya.
Cinta abadi akan membalut desa dengan kejernihan mata ait Ainul Hulwah....
NAJLA
rewrite the story by Reza Marzemi